Rahasia Dikabulkan Doa
Orang yang tidak mau berdoa kepada Allah
adalah orang yang takabur. Padahal, ia memiliki banyak kelemahan dan berbagai
kebutuhan yang tidak mung kin bisa dipenuhinya sendiri, melainkan berharap
datangnya pertolongan Allah SWT.
Doa merupakan satu permohonan dan pujian dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah kedudukannya kepada Rabb Yang Maha Tinggi. Dalam satu riwayat dikemukakan, “Allah SWT sangat murka kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya.” (HR. Ibnu Majah).
Doa merupakan satu permohonan dan pujian dalam bentuk ucapan dari hamba yang rendah kedudukannya kepada Rabb Yang Maha Tinggi. Dalam satu riwayat dikemukakan, “Allah SWT sangat murka kepada orang yang tidak mau berdoa kepada-Nya.” (HR. Ibnu Majah).
Oleh
karena itu, merupakan keinginan setiap hamba terkabulnya segala permohonannya
setiap kali berdoa. Akan tetapi, tidak setiap doa akan Allah terima karena ada
syarat-syarat tertentu, baik anjuran yang harus dipenuhi maupun larangan yang
harus dijauhi ketika berdoa. Dan di antara syarat terkabul nya doa adalah orang
yang berdoa itu harus bersih dari konsumsi berbagai barang haram.
Diriwayatkan bahwa pernah suatu ketika sahabat Sa’ad bin Abi Waqas meminta kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulul lah! Berdoalah kepada Allah supaya Dia menjadikan aku sebagai orang yang selalu dikabulkan bila berdoa.”
Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Sa’ad! Bersihkan dulu perutmu (dari konsumsi barang haram) pasti engkau menjadi orang yang selalu terkabul doamu. Demi Allah, orang yang menelan sekepal saja barang haram di perutnya, doanya tidak akan diterima selama 40 hari 40 malam. Dan siapa saja yang badannya tumbuh dari barang haram serta riba maka nerakalah yang lebih pantas menerimanya.” (HR. Ibnu Mardawaih).
Salah satu hikmah puasa adalah kebersihan perut dari berbagai konsumsi makanan dan minuman yang haram. Ini karena tak akan berarti bila seseorang berpuasa, namun mengkonsumsi barang haram atau mengambil hak orang lain saat berbuka atau bersahur.
Jangankan yang haram atau hak orang lain. barang yang halal dan sah menjadi miliknya pun tidak sebebas itu dalam mengkonsumsinya sepanjang ia berpuasa Ramadhan ini. Ada waktu ia menghindari semua yang halal dan sah tersebut, tetapi ada waktu lain yang melarangnya mengkonsumsinya.
Dengan kondisi seperti ini, amat pantas jika Rasulullah SAW menyebut orang yang berpuasa (shaum) merupakan salah satu dari tiga golongan yang tidak akan ditolak doanya.
Sabda Rasul, “Ada tiga golongan yang tidak akan ditolak doanya. Pemimpin yang adil. orang yang shaum hingga ia berbuka dan orang yang dizalimi.” (HR. AT-Tirmidzi).
Khusus menyangkut orang yang berpuasa. Rasulullah SAW mengingatkan adanya satu waktu yang tak tertolak segala doa dan permintaan seorang hamba kepada Sang Khalik. Waktu itu adalah detik-detik saat berbuka tiba.
Nabi SAW pernah bersabda, “Bagi orang yang berpuasa (shaum) ketika akan berbuka, ada satu waktu yang apabila ia berdoa pasti doanya dikabulkan.” (HR. Abu Dawud).
Oleh karena itu sudah selayaknyalah kita berhati-hati jangan sampai secara sengaja ataupun tidak, kita mengkonsumsi barang-barang haram yang berakibat doa kita akan terhalang.
Diriwayatkan bahwa pernah suatu ketika sahabat Sa’ad bin Abi Waqas meminta kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulul lah! Berdoalah kepada Allah supaya Dia menjadikan aku sebagai orang yang selalu dikabulkan bila berdoa.”
Rasulullah SAW menjawab, “Wahai Sa’ad! Bersihkan dulu perutmu (dari konsumsi barang haram) pasti engkau menjadi orang yang selalu terkabul doamu. Demi Allah, orang yang menelan sekepal saja barang haram di perutnya, doanya tidak akan diterima selama 40 hari 40 malam. Dan siapa saja yang badannya tumbuh dari barang haram serta riba maka nerakalah yang lebih pantas menerimanya.” (HR. Ibnu Mardawaih).
Salah satu hikmah puasa adalah kebersihan perut dari berbagai konsumsi makanan dan minuman yang haram. Ini karena tak akan berarti bila seseorang berpuasa, namun mengkonsumsi barang haram atau mengambil hak orang lain saat berbuka atau bersahur.
Jangankan yang haram atau hak orang lain. barang yang halal dan sah menjadi miliknya pun tidak sebebas itu dalam mengkonsumsinya sepanjang ia berpuasa Ramadhan ini. Ada waktu ia menghindari semua yang halal dan sah tersebut, tetapi ada waktu lain yang melarangnya mengkonsumsinya.
Dengan kondisi seperti ini, amat pantas jika Rasulullah SAW menyebut orang yang berpuasa (shaum) merupakan salah satu dari tiga golongan yang tidak akan ditolak doanya.
Sabda Rasul, “Ada tiga golongan yang tidak akan ditolak doanya. Pemimpin yang adil. orang yang shaum hingga ia berbuka dan orang yang dizalimi.” (HR. AT-Tirmidzi).
Khusus menyangkut orang yang berpuasa. Rasulullah SAW mengingatkan adanya satu waktu yang tak tertolak segala doa dan permintaan seorang hamba kepada Sang Khalik. Waktu itu adalah detik-detik saat berbuka tiba.
Nabi SAW pernah bersabda, “Bagi orang yang berpuasa (shaum) ketika akan berbuka, ada satu waktu yang apabila ia berdoa pasti doanya dikabulkan.” (HR. Abu Dawud).
Oleh karena itu sudah selayaknyalah kita berhati-hati jangan sampai secara sengaja ataupun tidak, kita mengkonsumsi barang-barang haram yang berakibat doa kita akan terhalang.
Allah
memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang
berdeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk
berdoa, akan tetapi kebanyakan orang menyia-nyiakan kesempatan baik tersebut.
Mereka mengira bahwa seluruh waktu memiliki nilai yang sama dan tidak berbeda.
Bagi setiap muslim seharusnya memanfaatkan waktu-waktu yang utama dan mulia
untuk berdoa agar mendapatkan kesuksesan, keberuntungan, kemenangan dan
keselamatan.
Dari
Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda. Sesungguhnya Rabb kami
yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga
tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka
Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa
yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. (HR. Bukhari, Muslim, Abu
Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Abi ‘Ashim)
2. Tatkala
Berbuka Puasa Bagi Orang Yang Berpuasa
Dari
Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra. bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda. Sesungguhnya
bagi orang yang berpuasa pada saat berbuka ada doa yang tidak ditolak. ( HR.
Ibnu Majah dan Hakim )
3. Setiap
Selepas Shalat Fardhu
Dari
Abu Umamah ra, sesungguhnya Rasulullah saw ditanya tentang doa yang paling
didengar oleh Allah swt, beliau menjawab. Di pertengahan malam yang akhir dan
setiap selesai shalat fardhu. (HR. Tirmidzi)
4. Pada Saat
Adzan dan Perang Berkecamuk
Dari
Sahl bin Sa’ad ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Ada dua doa yang tidak
tertolak atau jarang tertolak; doa pada saat adzan dan doa tatkala perang
berkecamuk”. (HR. Abu Daud, Al-Baihaqi dan Hakim)
Dari
Abdullah bin Amar bin Ash ra, bahwa ia mendengar Nabi saw bersabda: “Jika
kalian mendengar orang yang adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan
dan bershalawatlah untukku karena barangsiapa yang bershalawat untukku sekali
maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, kemudian mintalah wasilah
(kedudukan mulia di surga) untukku, karena ia adalah suatu kedudukan di surga
yang tidak pantas diberikan kecuali kepada seorang hamba dari hamba-hamba Allah
dan aku berharap semoga akulah hamba itu, maka barangsiapa yang memohon untukku
wasilah itu, maka ia berhak mendapatkan syafa’at.” (HR. Muslim )
Dari
Jabir Bin Abdillah ra. bahwa Rasul saw bersabda:
“Barang siapa yang mengatakan setelah mendengar seruan adzan -“Ya Allah! Tuhan pemilik adzan yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah dan bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan untuknya- halallah ia mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”. ( HR. Bukhari )
“Barang siapa yang mengatakan setelah mendengar seruan adzan -“Ya Allah! Tuhan pemilik adzan yang sempurna ini dan shalat yang ditegakkan, berilah Muhammad wasilah dan fadhilah dan bangkitkanlah ia pada tempat terpuji yang telah Engkau janjikan untuknya- halallah ia mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat”. ( HR. Bukhari )
5. Sesaat Pada
Hari Jum’at
Dari
Abu Hurairah ra, bahwa Abul Qasim saw bersabda. Sesungguhnya pada hari
Jum’at ada satu saat yang tidak bertepatan seorang hamba muslim shalat dan
memohon sesuatu kebaikan kepada Allah melainkan akan diberikan padanya, beliau
berisyarat dengan tangannya akan sedikitnya waktu tersebut”. ( HR. Muttafaqun
Alaihi )
Waktu
yang sesaat itu tidak bisa diketahui secara persis dan masing-masing riwayat
menyebutkan waktu tersebut secara berbeda-beda, sebagaimana yang telah
disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 11/203. Dan kemungkinan besar
waktu tersebut berada pada saat imam atau khatib naik mimbar hingga selesai
shalat Jum’at atau hingga selesai waktu shalat ashar bagi orang yang menunggu
shalat maghrib.
6. Bangun
Malam, Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah
Dari
Muad bin Jabal ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Tidaklah seorang hamba tidur
dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu
tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”. ( HR.
Ibnu Majah )
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190) Yang dimaksud dengan “ta’ara minal lail” terbangun dari tidur pada malam hari.
Terbangun tanpa sengaja pada malam hari. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190) Yang dimaksud dengan “ta’ara minal lail” terbangun dari tidur pada malam hari.
7. Doa
Diantara Adzan dan Iqamah
Dari
Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Doa tidak akan ditolak
antara adzan dan iqamah”. ( HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi )
8. Doa Pada
Waktu Sujud Dalam Shalat
Dari
Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Adapun pada waktu sujud, maka
bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”. (
HR. Muslim )
Dalam
riwayat lain.
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Yang paling dekat seorang hamba pada Rabbnya ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah kalianlah berdoa. (HR. Muslim, Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad)
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda: Yang paling dekat seorang hamba pada Rabbnya ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah kalianlah berdoa. (HR. Muslim, Abu Daud, Nasa’i dan Ahmad)
Yang
dimaksud adalah sangat tepat dan layak untuk dikabulkan doa kamu.
9. Doa Pada
Malam Lailatul Qadar
Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. ( Qs. Al-Qadr 97: 3-5 )
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. ( Qs. Al-Qadr 97: 3-5 )
Imam
Asy-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap
orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)
10. Doa Pada
Hari Arafah
Dari
‘Amr bin Syu’aib ra, dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Nabi saw bersabda. Sebaik-baik
doa adalah pada hari Arafah”. ( HR. At-Tirmidzi )
Dalam kehidupan ini,
kita tentu berharap keinginan kita terkabulkan. Untuk itu kita bekerja keras
dan berusaha untuk mewujudkannya. Untuk mencapai ke tujuan atas keinginan kita
itu, mungkin kita mesti bangun pagi, mulai bekerja dan bahkan seringkali pulang
malam. Semuanya agar mimpi dan cita kita terkabulkan. Namun, kita juga mesti
menyadari bahwa manusia hanya bisa berusaha, selebihnya kita serahkan kepada
Alloh Swt. Salah satunya dengan berdoa agar keinginan-keinginan kita
terkabulkan.
Lantas, bagaimana
agar doa selalu dikabulkan?
Alloh
Swt Berfirman:
Kita
mesti yakin kepada janji Alloh tersebut. Apabila kita berusaha memenuhi
perintahnya, beriman dan selalu berada dalam kebenaran, insyalloh ketika kita
berdoa, pasti akan dikabulkan baik cepat atau lambat.
Dalam
sebuah hadis Qudsi Rasulullulah berkata:
“Aku tergantung persangkaan hamba-Ku
kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berdoa kepada-Ku.”
Untuk
itu agar doa selalu dikabulkan penuhi adab-adab doa semisal dilakukan dengan
khusuk, pelan-pelan, tidak dengan teriak-teriak. Atau dengan memilih
waktu-waktu yang Alloh menjanjikan doa-doa terkabulkan, misalnya pada waktu
tengah malam.
Dari
Jabir berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya bagian dari malam ada
waktu yang apabila seorang hamba muslim meminta kebaikan kepada Allah dan
sesuai dengan waktu itu, pasti Allah mengabulkannya.” Imam Ahmad menambah: “Itu
terjadi di setiap malam.”
Selain
itu, doa yang insyalloh dikabulkan Alloh Swt adalah ketika kita sedang
melakukan sujud, ketika azan dikumandangkan atau antara azan dan iqomat.
Cobalah dengan melakukan doa pada waktu-waktu itu.
Rasululullah
bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima
kecuali yang baik. dan Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman
sebagaimana yang diperintahkan kepada para rosul. beliau membaca, "Wahai
rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang
saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." dan
membaca, "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu." kemudian beliau menyebutkan
seseorang yang bepergian jauh, kucel dan acak-acakan, mengetadahkan kedua tangannya
ke langit dan berkata, "Ya Robb, ya Robb." sedangkan makanannya
haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan memakan barang yang haram,
bagaimana mungkin akan dikabulkan?!" (HR Muslim)
YANG LEBIH OKE ANDA KLIK DISINI
Komentar
Posting Komentar